Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2021

KAKTUS

Malam ini lagi-lagi saya kesusahan untuk bisa tidur padahal besok saya harus bangun pagi untuk berangkat ke suatu tempat. Karena saya gak tahu mau melakukan apa jadi saya menulis ini.  Kaktus Siapa sih yang gak tahu tanaman hijau ini, sering sekali kita temukan di buku-buku sekolah yang membahas tanaman ini. Tanaman hijau yang berduri dan hidup di daerah-daerah kering seperti gurun. Ia bisa hidup tanpa di beri air selama seminggu mungkin? Kurang lebih segitu pengetahuan saya tentang tanaman ini.  Tidak tahu kenapa akhir-akhir ini saya suka sekali dengan kaktus sampai-sampai saya beli untuk bisa saya rawat. Dan kali ini saya mengangkat nya sebagai judul blog saya. Aneh bukan?  Saya selalu bertanya ke diri saya sendiri, "Selain ingin seperti Kelinci dan Kura-kura kamu mau jadi seperti apa lagi? "  Dan saya jawab " kaktus" - pertama, saya ingin bisa melindungi diri saya sendiri.  -kedua, saya ingin bisa hidup sendiri  -ketiga, saya bisa punya keunikan tersendiri  -keem

HALAMAN HITAM

Halaman hitam , bukan hal mudah untuk menuliskan ini. Menuliskan ini artinya saya harus mengingat kembali halaman yang sudah saya tutup rapat-rapat, sudah saya usahakan untuk tidak lagi mengingat rasa sakitnya namun dari ini saya bisa belajar apa arti  menjaga yang sebenarnya.  Kalau tidak salah ingat, tahun 2019 adalah tahun dimana saya dipertemukan oleh dia. Saat itu saya duduk bersama salah satu teman dan dia duduk didepan saya. Kami berkumpul di rumah itu yang mungkin sampai saat ini menjadi rumah kedua saya di kota ini. Berkumpul dengan teman, sharing pengalaman mereka dan membahas sesuatu hal yang mungkin menjadi sebuah pengetahuan untuk saya sendiri, saya lupa-lupa ingat, saat itu ada sesuatu pembahasan yang dimana membuat saya salah mengira; mengira saya  dan dia yang dibahas saat itu. Sampai sebuah perkataan saya yang tanpa sengaja keluar begitu saja, yang membuat orang-orang pada saat itu tertawa lebih tepatnya menertawakan saya. Mereka melontarkan perkataan dan candaan itu t

KELINCI DAN KURA-KURA

Kura-kura , yang selalu saja membawa rumahnya kemana saja. Jika mendengar kata   " kura-kura " yang terlintas di pikiran kita itu adalah Kelinci Bukan lagi sesuatu yang asing jika mengaitkan antara Kura-kura dan Kelinci, seperti yang kita ketahui dicerita dongeng anak. " Kelinci dan Kura-kura ", dua hewan yang punya banyak perbedaan. dipertemukan dalam sebuah pertandingan lomba lari; dimana Kelinci ini dikenal sebagai hewan yang sangat cepat berlari, sedangkan Kura-kura dikenal sebagai hewan yang sangat lambat. Namun pada kisah cerita tersebut dalam pertandingan lomba lari itu si Kura-kuralah yang memenangkan pertandingan. Kurang lebih begitulah hasil akhir cerita dari dongeng anak tersebut. Pesan moralnya apa? Hampir semua laman google yang saya baca, pesan moralnya tidak jauh dari " Sehebat apapun kemampuan yang kita miliki jangan sombong apalagi meremehkan orang, atau tetap rendah hati seperti kura-kura ."  Selalu ada pertanyaan " ingin menjadi apa

LANGKAH YANG TERTINGGAL?

 Tiap malam, saya jarang sekali untuk bisa tidur cepat. Mungkin karna sudah jadi kebiasaan saya yang tidur di waktu dimana orang lain sudah masuk dalam mimpi mereka masing-masing. Di waktu malam itu saya gunakan berbagai hal yang bisa di bilang produktif untuk dilakukan, mungkin salah satunya memikirkan masa depan. Merencana dimana saya akan kerja setelah kuliah, bagaimana cara saya bisa membahagiakan kedua orang tua saya atau bagaimana saya bisa bermanfaat bagi orang-orang di sekitar saya. Namun disamping itu saya sering merasa di masa sekarang, banyak melakukan hal yang sia-sia. Seperti; rebahan, scroll app yang bagi sebagian orang tidak ada gunanya atau berpergian sama teman. Tidak memungkiri tidak melakukan kegiatan tersebut, saya juga anak muda yang hidup di zaman 4.0. Merasakan hal itu tumbuh pertanyaan-pertanyaan tentang diri saya sendiri "saya punya skill apa sih?" "saya punya apasih ?" atau "apa sih yang bisa saya banggakan dalam diri saya?" Perta

KEBEBASAN KU DALAM MEMILIH

Jujur, dulu selalu bertanya "mengapa sangat sulit?" Apa karna satu lingkungan atau karna semua sudah tertulis di kertas kita masing-masing, Saya pernah tertulis di kertasnya dan Dia  pernah tertulis dikertas saya. Awalnya, tidak mengira akan se-asing ini kita Tapi semakin kesini saya paham, kita tidak se-asing itu, Saya yang berusaha bersembunyi untuk tidak terlihat olehnya . Dulunya, kebebasan saya saat itu, memilih untuk bersembunyi, hilang dan pergi Tapi sadarnya, semakin kesini kebebasan itu bukan lagi bersembunyi tapi memilih dengan melihatkan bahwa semuanya sudah baik-baik saja . Terlalu egois jika memaksakan untuk terlihat sedang tidak baik-baik saja hanya karna sebuah kecewa Padahal bentuk dari sebuah kekecewaan itu datang karna saya sendiri. Lembaran kemarin cukup mengajarkan untuk bisa lebih memahami arti diri saya sendiri. -July, 10