KELINCI DAN KURA-KURA
Kura-kura, yang selalu saja membawa rumahnya kemana saja.
Jika mendengar kata "kura-kura" yang terlintas di pikiran kita itu adalah Kelinci
Bukan lagi sesuatu yang asing jika mengaitkan antara Kura-kura dan Kelinci, seperti yang kita ketahui dicerita dongeng anak. "Kelinci dan Kura-kura", dua hewan yang punya banyak perbedaan. dipertemukan dalam sebuah pertandingan lomba lari; dimana Kelinci ini dikenal sebagai hewan yang sangat cepat berlari, sedangkan Kura-kura dikenal sebagai hewan yang sangat lambat. Namun pada kisah cerita tersebut dalam pertandingan lomba lari itu si Kura-kuralah yang memenangkan pertandingan. Kurang lebih begitulah hasil akhir cerita dari dongeng anak tersebut.
Pesan moralnya apa? Hampir semua laman google yang saya baca, pesan moralnya tidak jauh dari "Sehebat apapun kemampuan yang kita miliki jangan sombong apalagi meremehkan orang, atau tetap rendah hati seperti kura-kura."
Selalu ada pertanyaan "ingin menjadi apa, Kelinci atau Kura-kura?"
Kalau saya sendiri, Jadi Kura-kura atau Kelinci, saya memilih menjadi keduanya.
Dalam hidup, kita bisa menjadi keduanya, kenapa tidak? Menjadi Kelinci, kita perlu sedikit egois untuk diri sendiri, tidak terlalu mendahulukan kemauan orang lain,bukan berarti hanya mementingkan diri sendiri tapi kadang kita sering lupa sama diri kita sendiri hingga tanpa sengaja itu akan menyakitkan kita. Lalu Menjadi Kura-kura pun tidak buruk, lambat bukan suatu penghalang untuk mencapai tujuan kita, namun kita selalu saja memaksakan diri menjadi ini itu karena perkataan orang sekitar hingga dimana kita terus berlari hingga sampai titik, kita lelah dan berhenti dipertengahan jalan, bukan untuk istirahat namun tidak sanggup lagi untuk melanjutkan dan menjadi sebuah "ekspektasi " orang lain. Kadang juga kita sering melihat lahan orang lain yang mungkin lebih luas dari lahan kita, menjadikan itu alasan untuk memaksakan diri. Terlihat ingin menjadi terbaik malah menjadi penyiksa diri. Semuanya sia-sia.
Tidak seperti kelinci yang cepat tidak apa-apa, lambat seperti kura-kura bukan penghalang untuk kita sampai pada rumah, kadang kita perlu menikmati setiap moment -baik moment bahagia sampai moment terburuk pun- bisa saja di setiap moment selalu ada cara belajar untuk menjadi dewasa.
Dan selalu ada versi terbaik masing-masing makhluk pribumi, mengikuti versi terbaik orang bukan bentuk motivasi diri namun bentuk penyiksaan diri secara perlahan.
Komentar
Posting Komentar